KEBUDAYAAN NEGARA FILIPINA

TUGAS I
ILMU BUDAYA DASAR
KEBUDAYAAN NEGARA FILIPINA

Dosen : Auliya Ar Rahma








OLEH
Nama : Sentya Mersita
NPM : 1A114136
KELAS : 1KA08



SISTEM INFORMASI
ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
APRIL 2015



BAB I
PENDAHULUAN


LATAR BELAKANG
Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengelola tanah, jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengelola tanah atau tempat tinggalnya.
Definisikan kebudayaan sebagai berikut :
Menurut E.B Tylor (1871), Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifes dari cara berpikir. Koentjaraningrat mengatakan, bahwa kebudayaan antara lain berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
A.L Krober dan C.Kluckhon mengatakan, bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
C.A.Van Peursen mengatakan, bahwa dewasa ini kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang-orang, berlainan dengan hewan-hewan, maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah alam, melainkan selalu megubah alam, melainkan selalu mengubah alam.
Kroeber dan Klulkhon mendefinisikan kebudayaan : Kebudayaan terdiri atas berbagai pol, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh simbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk didalamnya perwujudan benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri dari atas tradisi atas tradisi  dan cita-cita atau paham, dan terutama keterikatan terhadap nilai-nilai.
Sistem nilai dan gagasan utama itu dihayati benar-benar oleh para pendukung, kebudayaan yang bersangkutan dalam kurun waktu tertentu, sehingga mendominasi keseluruhan kehidupan pendukung itu. Dapat dikatakan pula, bahwa sistem nilai dan gagasan utama itu memberikan pola untuk bertingkah laku kepada masyarakatnya, atau dengan kata lain, memberikan seperangkat model untuk bertingkah laku.
Sistem niali dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga sistem kebudayaan secara terperinci, yaitu sistem ideologi, sistem sosial dan sistem teknologi.
·         Sistem ideologi meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai pengarahan untuk sistem sosial dan berupa interpretasi operasional dari sistem nilai dan gagasan utama yang berlaku dalam masyarakat.
·         Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial dalam masyarakat, baik yang terjalin di dalam lingkungan kerabat, maupun yang terjadi dengan masyarakat lebih luas serta pemimpin-pemimpinnya.
·         Sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaannya, sesuai dengan nilai budaya yang berlaku. 


RUMUSAN MASALAH
       1.       Manusia dan Kebudayaan
       2.       Kepribadian Bangsa Timur
       3.       Adat dan Kebudayaan Filipina




BAB II
PEMBAHASAN


Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain.

       A.     MANUSIA

Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dipandang dari banyak segi. Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kima).
Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan.

Ada dua pandangan yang akan kita jadika acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
       1)     Manusa itu terdiri dari empat unsur yang saling tekait, yaitu :
a.       Jasad
b.       Hayat
c.       Ruh
d.       Nafs
       2)     Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
a.       Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak. Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar.
b.       Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian, seringkali disebut sebagai kepribadian “ekslusif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran  sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c.       Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling terakhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan Ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.

    B.     HAKEKAT MANUSIA

a.       Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
Tubuh adalah material yang dapat dilihat, diraba, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.

b.       Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya
Kesempurnaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkap oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalaam jiwa manusia. Dengan akal (ratio) menusia mampu menciptkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Daya rasa (perasaan) dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra.
·         Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
·         Perasaan estetis, yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan.
·         Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kenaan dengan kebaikan.
·         Perasaan diri, yaitu rasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain.
·         Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyakat, ikut merasakan kehidupan kehidupan orang lain.
·         Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama dan kepercayaan.

c.       Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi
Sebagai mahluk hayati, manusia dapat dipelajari daei segi-segi anatomi, fiologi atau faal, biokimia, psikobiologi, patologi, genetika, biodemografi, evolusi biologisnya, dan sebagainya. Sebagai mahluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi-segi : kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa dan sebagainya.

d.       Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kulitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis, etis dan religius. Dengan kehidupan estetis, manusia mampu menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang menganggumkan dan mengungkapkan kembali (karya)dalam lukisan, tarian, nyanyian yang indah. Dengan etis manusia meningkatkan kehidupan estetis ke dalam tingkatkan manusiawi dalam bentuk-bentuk keputusan bebas dan dipertanggungjawabkan. Dengan kehidupan religius, manusia menghayati pertemuannya dengan Tuhan.

    C.      PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengelola tanah, jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengelola tanah atau tempat tinggalnya.

    D.     UNSUR – UNSUR KEBUDAYAAN

Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai kesatuan.
Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan, dikatakannya bahwa hanya ada empat unsur dalam kebudayaan, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, dan kekuatan politik. Sedangkan Bronislaw Malinowski mengatakan bahwa unsur-unsur itu sendiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan.
C. Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories od Culture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu :

1.       Sistem Religi (Sistem Kepercayaan)
Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap behawa di atas kekuatan dirinya terdapat kekuatan yang lain yang maha besar.

2.       Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah, namun memiliki akal, maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3.       Sistem Pengetahuan
Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri, disamping itu didapat juga dari orang lain. Kemampuan manusia mengingat-ingat apa yang telah diketahui kemudian menyampaikanya kepada orang lain melalui bahasa.
4.       Sistem Mata Pencaharian hidup dan Sistem-Sistem Ekonomi
Tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
5.       Sistem Teknologi dan Peralatan
Bersumber dari pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan tangannya yang dapat memegang sesuatu dengan erat, manusia dapat membuat dan mempergunakan alat.
6.       Bahasa
Bahasa manusia pada mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode) yang kemudian disempurnakan dalam bentuk bahasa lisan, dan akhirnya menjadi bentuk bahasa tulisan.
7.       Kesenian
Setelah manusia dapat mencukupi kebutuhan fisiknya, maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya untuk dipuaskan.



    E.      WUJUD KEBUDAYAAN

Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud, yaitu :

1.       Kompleks Gagasan, Konsep, dan Pemikiran Manusian :
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya bastrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang mengaturnya, atau dengan perkataan lain, dalam perkataan lain, dalam  alam pikiran warga masayarakat dimana kebudayaan bersangkut hidup.

2.       Kompleks Aktivitas :
Wujud ini sering disebut sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia-manusia yang berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu sama lain dari detik ke detik, dari hari ke hari, dan dari tahun ke tahun, selalu menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat dan kelakuan.

3.       Wujud Sebagai Benda :
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan. Aktivitas karya manusia disebut menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya. Kebudayaan dalam bentuk fisik yang konkret bisa juga disebut kebudayaan fisik, mulai dari benda yang diam sampai pada benda yang bergerak.


    F.      ORIENTASI NILAI BUDAYA

Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C. Kluckhonhn  “Variations in Value (1961)” sistem niali budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :

1.       Hakekat Hidup Manusia (MH)
Hakekat hidup untuk setiap manusia kebudayaan berbeda secara ekstem; ada yang berusaha untuk memadamkan hidup,  ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik, “mengisi hidup” .
2.       Hakekat Karya Manusia (MK)
Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3.       Hakekat Waktu Manusia (WM)
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau masa yang akan datang.
4.       Hakekat Alam Manusia (MA)
Ada kebudayaan yang menganggap menusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pula kebudayaan yang beranggapan manusia harus harmonis dengan alam dan manusia harus menyerah kepada alam.
5.       Hakekat Hubungan Manusia (MN)
Dalam hal ini yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara horizontal (sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepada tokoh-tokoh). Ada ula yang berpandangan individualistis (manilai tinggi kekuatan sendiri) .

    G.     PERUBAHAN KEBUDAYAAN

Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya.

Terjadinya gerak/perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
1.       Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sndiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk .
2.       Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik temapt mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan yang lain, cenderung unuk berubah lebih cepat.
Dalam perubahan sosial terjadi perubahan struktur sosial dan pola-pola hubungan, antara lain, sistem politik dan kekuatan, persebaran penduduk, sistem status, hubungan-hubungan di dalam keluarga. Sedangkan perubahan kebudayaan atau akulturasi terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa.  Proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan terjadi dalam masa-masa silam. Biasanya suatu masyarakat hidup bertetangga dengan masyarakat-masyarakat lainnya dan antara mereka terjadi hubungan-hubungan, mungkin dalam lapangan perdagangan, pemerintah dan sebagainya.
  Beberapa masalah yang menyangkut proses tadi adalah :
A.      Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima
B.      Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang sulit diterima
C.       Individi-Individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur yang baru
D.      Ketegangan-ketegangan apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut

       1.       Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan aing yang mudah diterima adalah :
a.       Unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya.
b.       Unsur-unsur yang terbukti membawa manfaat besar.
c.       Unsur-unsur yang dengan mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur-unsur tersebut .

       2.       Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima suatu masyarakat adalah misalnya :
a.       Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan.
b.       Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi.

       3.       Generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru. Hal itu disebabkan karena norma-norma yang tradisional sudah mendarah daging dan menjiwai sehingga sukar sekali untuk mngubah norma-norma yang sudah demikian meresapnya dalam jiwa generasi tua tersebut. Sebaliknya belum menetapnya unsur-unsur atau norma-norma tradisional dalam jiwa generasi muda, meyebabkan bahwa mereka lebih mudah menerima unsur-unsur baru yang kemungkinan besar dapat mengubah kehidupan mereka.

       4.       Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan-perubahan masyarakat dianggap oleh golongan tersebut sebagai keadaan krisi yang membahayakan keutuhan masyarakat.

Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau ridaknya suatu unsur kebudayaan bru diantaranya :
1.       Terbatasnya masyarakat yang memiliki hubungan.
2.       Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3.       Corak struktur sosial suatu masyarakat menentukan  proses penerimaan kebudayaan baru.
4.       Suatu unsur kebudayaan baru diterima.
5.       Unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang tebatas.
Proses akulturasi yang berjalan dengan baik dapat menghasilkan integrasi antara unsur-unsur kebudayaan asing dengan unsur-unsur kebudayaan sendiri. Dengan demikian unsur-unsur kebudayaan asing tidak lagi dirasakan sebagai hal yang berasal dari luar, akan tetapi dianggap  sebagai unsur-unsur kebudayaan sendiri.

    H.     KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Manusia menciptakan kebudayaan, dan setlah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya meruapakan satu kesatuan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Proses dialeksi ini tercipta melalui tiga tahap, yaitu :

1.       Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2.       Obyektivitasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3.       Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia.
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. 



KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Ilmu psikologi yang memang berasal dan timbul dalam masyarakat Barat, dimana konsep individu itu mengambil tempat yang amat penting, biasanya menganalisis jiwa manusia dengan terlampaunya banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan analisis sendiri.
Sampai sekarang, ilmu psikologi di negara-negara Barat itu terutama mengembangkan konsep-konsep dan teori-teori mengenai aneka warna isi jiwa, serta metode-metode dan alat-alat untuk menganalisis dan mengukur secara detail variasi isi jiwa individu. Sebaiknya, imu itu masih kurag mengembangkan konsep-konsep yang dapat menganalisis jaringan berkait antara jiwa individu dan lingkungan sosial budayanya.
Banyak orang yang sering mempersoalkan perbedaan anntara kebudayaan Barat dan kebudayaan Timur. Padahal konsep itu berasal dari orang Eropa Barat dalam zaman ketika mereka berexpansi menjelajah dunia, menguasai wilayah luas arika, Asia dan Oseania, dan memantapkan pemerintah-pemerintah jajahan mereka dimana-mana. Semua kebudayaan diuar kebudayaan mereka di Eropa Barat disebabnya kebudayaan Timur, sebagai lawannya kebudayaan merek sendiri yang mereka sebut kebudayaan Barat.
Kebudayaan Timur lebih mementingkan kehidupan rahoni, mistik, pikiran preologi, keramahtamahan, dan gotong royong. Sedangkan kebudayaan Barat lebih mementingkan kebendaan, pikiran logis, hubungan asas guna (hubungan hanya berdasarkan prinsip guna) dan individualisme.



ADAT DAN KEBUDAYAAN FILIPINA
Budaya Filipina mendefinisikan kekhasan unik dari Philipina dari seluruh dunia. Kekayaan dalam budaya membuatnya sangat berbeda dan lebih menonjol dari negara lain. Filipina memiliki beragam warisan budaya seni tradisi dan bahasa yang diucapkan. Negara ini memiliki museum tak terhitung yang mengambil account untuk evolusi sejarah dan budaya yang luas bangsa dengan gereja-gereja museum dan galeri tersedia di seluruh Kepulauan Filipina dan ditemukan di kota-kota kunci yang berbeda dari provinsi.
Masing-masing provinsi memiliki tarian budaya rakyat sendiri menampilkan gaya elegan tarian Filipina dan keindahan rakyatnya. Mereka juga mengikuti tradisi unik mereka sendiri dan memiliki cara untuk merayakan praktek-praktek budaya mereka melalui pesta-pesta dan acara. Filipina alami cinta seni dan mereka dapat menggambarkan peristiwa sejarah tertentu melalui lukisan puisi lagu dan tulisan.


  v Adat Istiadat Budaya Filipina
Orang Filipina terbiasa menyapa dengan bersalaman. Saat orang yang lebih muda bertemu dengan yang lebih tua, biasanya harus mencium punggung tangan orang yang lebih tua sebagai rasa hormat. Wanita muda di Filipina ketika bertemu dengan yang lebih tua harus mencium kedua belah pipinya sebagai rasa hormat.
Beberapa suku asli di Filipina mempunyai cara salaman yang sangat khas. Ketika selesai salaman mereka akan berbalik dan mundur beberapa langkah. Ini mengartikan memberikan penjelasan bahwa mereka tidak menyimpan pisau di punggung mereka. Mereka menganggap ini sebagai cara salaman yang paling benar dan tulus.
Orang Filipina kebanyakkan memeluk agama Katolik Roma dan sebagian kecil memeluk agama islam.
Orang Filipina sangat tabu angka 13 karena dianggap sebagai “dewa jahat” yang melambangkan malapetaka dan bencana. Mereka juga tabu menerima dan memberikan sesuatu dengan tangan kiri karena dianggap sebagai tangan yang kotor.
Filipina dulunya adalah daerah kolonial Spanyol. Budaya di Filipina kebanyakkan mendapat pengaruh dari Spanyol. Di Filipina tidak boleh minum arak dan toko-toko juga dilarang untuk menjual arak.


  v Tarian Filipina
Tarian rakyat Filipina disebut LAWISWIS KAWAYAN. Hal ini dilakukan untuk sebuah lagu rakyat Waray yang telah becaome populer di seluruh kepulauan Filipina.
  1.  Tari Tinikling



Tarian ini berasal dari Leyte antara Visayan pulau-pulau di Filipina tengah sebagai tiruan dari burung tikling yangmenghindari perangkap bambu yang ditetapkan oleh petani padi. Tarian ini meniru gerakan burung tikling karena mereka berjalan di antara batang rumput, berjalan di atas cabang pohon, atau perangkap bambu menghindar ditetapkan oleh petani padi. Penari legendaris meniru burung tikling dan kecepatan dengan terampil manuver antara tiang bambu besar.
Bentuk tarian yang menggunakan tiang dan fancy footwork. Biasanya, gaya tari tinikling ialah di mana dua pemain individu menggunakan tiang bambu untuk memukul, tekan, dan geser di atas tanah dan terhadap satu sama lain dan bersama dengan penari lebih yang melangkah di atas dan di antara kutub.

  1.  Carinosa 
Karinosa yang berarti cinta kasih sayang satu, adalah tarian Fiipina Hispanik asal Maria Clara suite tarian Filipina, dimana kipas atau saputangan memainkan peran instrumental karena memberikan pasangan dalam scenario.Tari ini berasal dari Panay Kepulauan di Kepulauan Visayan dan itu diperkenalkan oleh orang Spanyol pada masa kolonisasi mereka dari Filipina . Hal ini terkait dengan beberapa Spanyol tarian seperti bolero dan Meksiko tari Jarabe Tapatio atau Tari Mexican Hat.
Para musik dari Carinosa menunjukkan pengaruh Spanyol besar bagi Filipina. Ini adalah 3/4 dalam ritme seperti beberapa Spanyol tarian . Para Rondalla Filipina sedang bermain ini musik tarian di mana itu adalah ensemble atau orkestra dari instrumen string di Filipina mirip dengan musisi Spanyol di Spanyol yang terdiri bandurrias , mandolin , gitar , bass , drum , dan banjo.
Awalnya, Carinosa ditarikan dengan gaun Clara Maria dan Barong Tagalog. Namun sebagai orang-orang Filipina melihat dan meniru tarian ini, mereka mengenakan kimona patadyong dan camisa de Chino untuk mengungkapkan cinta mereka sebagai langkah Filipina dan lainnya direvisi untuk membuatnya lebih Filipina tapi musik tidak berubah sama sekali dan mengungkapkan Spanyol Pengaruh ke Filipina. Seperti yang tercantum oleh buku penari FR Aquino dapat memakai gaya balintawak (gaun asli dari Tagalog daerah), camisa (lengan putih) atau patadyong kimona (gaun dari Visayan orang) dan untuk anak laki-laki yang Tagalog barong dan celana berwarna. Karena merupakan nasional tari , para penari dapat memakai apapun Filipina kostum.

  1. Maglalatik
Adalah tarian adat dari Filipina di mana tempurung kelapa dua yang dijamin ke tangan para penari dan rompi yang tergantung pada 4 atau 6 bagian tempurung kelapa. Para penari -semua laki-laki- menarikan dengan menekan satu tempurung kelapa dengan yang lain, kadang-kadang yang di tangan, kadang-kadang, yang pada tubuh, dan kadang-kadang kerang dikenakan oleh pemain lain, semua dalam waktu ke genderang cepat. Hal tersebut untuk mengesankan pemirsa dengan keterampilan besar penari, dan dalam beberapa Martial Arts Filipina (FMA) lingkaran, telah dicatat bahwa maglalatik "terdiri dari metode perangkap dan tinju yang tersembunyi dalam menari ".



  1. Pangalay (Daling Daling-atau Mengalai di Sabah )

Tari tradisional "kuku" tarian Tausug orang-orang dari Kepulauan Sulu dan Sabah. Tarian ini adalah yang paling khas Asia dari semua tarian Filipina Selatan karena penari harus memiliki ketangkasan dan fleksibilitas dari bahu, siku, dan pergelangan tangan. Pangalay ini dilakukan terutama selama pernikahan atau acara pesta lainnya. Setara laki-laki Pangalay adalah Pangasik dan fitur-gerakan lebih ke bela diri, sedangkan fitur penari laki-laki maupun perempuan disebut Pangiluk.
Konsep asli dari Pangalay didasarkan pada pra-Islam Buddhis konsep malaikat surgawi laki-laki dan perempuan (Vidyadhari) umum sebagai karakter dalam tarian Asia Tenggara lainnya. Tari ini modern dan populer di kalangan rakyat Mindanao, Sulu dan Sabah disebut Pakiring, dan menekankan gerakan dari pinggul (kiring-kiring) lebih dari tari tradisional.

  1. Sagayan

Tarian perang Filipina yang dilakukan baik oleh Maguindanao dan Maranao dengan cara dramatis langkah-langkah pahlawan mereka, Pangeran Bantugan, diambil saat mengenakan persenjataan, ia berjuang keras dan berikutnya kemenangan sesudah kejadian itu. Performers, menggambarkan prajurit yang ganas akan membawa perisai dengan noisemakers shell di satu tangan dan pedang berbilah ganda dalam gerakan lainnya bergulir berusaha membela tuan mereka.



  v PAKAIAN TRADISIONAL FILIPHINA


Kostum nasional resmi adalah orang Filipina tagalog barong. Pakaian atas anak laki-laki dalam gambar adalah sebuah barong. Hal ini dikenakan di atas kemeja kerah Cina disebut camisa de Chino. Anak itu juga mengenakan berpinggiran lebar tradisional salakot topi, yang biasanya terbuat dari rotan atau buluh.



 Kostum nasional resmi Filipina adalah perempuan baro di Saya (= baro’t Saya). baro adalah blus atas. Saya adalah roknya.


 Mereka tampak seperti Ferdinand dan Imelda Marcos!Dia terkenal karena memakai terno dengan lengan kupu-kupu-nya.
Hal ini disebut “Maria Clara”.


 v Tempat-tempat bersejarah
Jika berbicara tentang Filipina, tentunya tidak terlepas juga dengan wisata bersejarahnya. Berikut wisata-wisata bersejarah di Filipina.

1.       Benteng Santiago

Benteng ini merupakan benteng pertahanan nan sengaja dibuat buat Conquistador Spanyol, Miguel Lopez de Legazpi. Benteng Santiago termasuk dalam bagian struktur kota bertembok Intramorus di Kota Manila, Filipina. Menceritakan tentang Filipina juga tidak lengkap jika tak mengetahui nilai sejarah dari benteng ini.
Benteng Santiago dianggap memiliki nilai sejarah nan sangat tinggi sebab pahlawan nasional Filipina, Jose Rizal, pernah ditahan di sini sebelum dieksekusi. Di benteng ini terdapat sebuah situs yaitu jejak langkah perunggu dan ini dipercaya merupakan langkah paling akhir ketika Jose Rizal melangkahkan kakinya dari sel tahanan ke loka eksekusi.

2.       Taman Rizal
Taman ini merupakan taman kota nan berada di pusat Kota Manila, yaitu di ujung sebelah utara Roxas Boulevard dan menghadap ke arah Teluk Manila. Di Taman Rizal ini, kita bisa menikmati kemegahan monumen Rizal, taman nan indah, dan juga menikmati danau kecil nan di dalamnya terdapat replika Kepulauan Filipina.
Jika bertanya tentang Filipina kepada wisatawan asing, salah satu jawabannya ialah Taman Rizal sebab Taman Rizal ialah salah satu lokasi nan banyak dikunjungi oleh para wisatawan asing.

3.       Intramorus
Intramorus ialah sebuah kota bergaya Eropa di abad pertengahan nan diperkaya dan juga memiliki fungsi sebagai jantung pemerintahan pada 1571 sampai 1898. Dinding masif nan terdapat di kota ini merenggang sekitar 45 kilometer dan meliputi area nan luasnya sekitar 64 hektare.
Di dalam area ini terdapat sebuah istana, biara, gereja, sekolah, dan juga loka tinggal bagi orang-orang kaya. Namun sayang, semua bangunan di area ini hancur rata dengan tanah sebab dibom oleh tentara Amerika saat berusaha merebut Kota Manila dari kekuasaan Jepang pada 1945. Kini, hampir seluruh dinding gerbang dan benteng sudah diperbaiki seperti semula sehingga kita seolah-olah berada di masa lalu.

4.       Gereja San Agustin
Berbicara tentang Filipina juga tak dapat dilepaskan dengan gereja Katolik sebab memang penduduk Filipina banyak nan beragama Katolik, salah satunya gereja San Agustin. Gereja ini merupakan gereja Katolik Roma nan terletak di Intramorus (kota bertembok di Kota Manila. San Agustin selesai dibangun pada 1607 dan termasuk gereja paling tua di Filipina. Selain gereja ini, tidak ada lagi bangunan lainnya di Filipina nan usianya sama dengan gereja ini.
Pada 1993, gereja ini dipilih sebagai situs warisan global oleh UNESO dan stasusnya berada di bawah klasifikasi Gereja Barok Filipina. Jika berada di dalam gereja ini, kita bisa menikmati estetika arsitektur Barok, terutama pada ukiran-ukiran pintu.
Sementara itu, di halaman Gereja San Agustin kita bisa menyaksikan patung singa. Gereja San Agustin pun memiliki sekitar 14 kapel serta lukisan langit-langit nan sangat bagus karya artis dari Italia, Cesare Alberoni dan Giovanni Dibella.






BAB III
PENUTUP


Kesimpulan

Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa timur, kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat.
Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat. Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri.


Saran
Pada umumnya kepribadian bangsa timur adalah sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada. Namun walaupun kita sudah tahu banyak tentang kepribadian bangsa Timur kita tidak bisa selalu beranggapan bahwa kebudayaan bangsa Timur lebih baik dari bangsa Barat. Karena semua hal pasti ada sisi positif dan negatifnya. Tidak ada di dunia ini yang sepenuhnya baik. Maka dari diri kita sendiri entah kita bangsa timur atau barat tetap harus menjalani dan menjaga kebudayaan kita dan menhargai kebudayaan orang lain.




REFERENSI :



Komentar

Postingan populer dari blog ini

BEDAH NOVEL "BIDADARI-BIDADARI SURGA"

ARTIKEL : DESAIN GRAFIS

Kisah Cinta Kasih Dalam Cerita "Salah Asuhan"