Review Film : Chappie (2015)

Review Film : CHAPPIE (2015)



Film Tayang      : Maret 2015
Genre                  : Action, Thriller
Sutradara          : Neill Blomkamp
Produser            : Simon Kinberg, Neill Blomkamp
Produksi            : Columbia Pictures
Durasi                 : Minutes
Rating                 : R
Cast                     : Hugh Jackman, Dev Patel, Jose Pablo, Ninja And, Sharlto Copley, Sigoumey Weaver

Chappie adalah film tentang robot yang mempunyai kesadaran layaknya mahluk hidup. Chappie mengisahkan tentang kondisi di afrika selatan pada tahun 2016, polisi sudah tidak mampu untuk menangani kejahatan yang terjadi dikota johannesburg, Africa selatan. Demi alasan kemanan kota, maka para pejabat di kota tersebut bekerjasama dengan tetravaal, perusahaan yang membuat robot humanioid untuk menggantikan polisi di garis depan. Kerja sama dengan tetravaal berjalan mulus, kejahatan bisa ditekan serendah mungkin, kematian polisi saat terjadinya penggrebekan atau penangkapan juga menurun. Siapa sebenarnya orang dibalik kesuksesan robot polisi ini? Dia adalah Deon Wilson. Deon Adalah jenius muda yang membuat robot pengganti polisi tersebut. Di dalam perusahaan, ada juga karyawan yang bernama Vincent moore yang juga seorang peneliti robot. Vincent masih beranggapan bahwa robot otonom berbahaya, dia membuat robot yang tetap dikendalikan oleh manusia lewat jarak jauh. Permasalahannya,direktur perusahaan lebih suka robot deon yang laris dipesan pemerintah, semantara anggaran robot dari vincent moore terus mengalami pengurangan. Ini adalah konflik pertama antara deon dan vincent. Para penjahat dan bandar narkoba yang sering digrebek juga merasa jengkel dengan para robot. Robot robot tersebut sebenarnya juga sudah sering dihancurkan, namun pihak tetravaal lebih cepat memperbaiki sebuah robot daripada penjeahat menhancurkan robot. Sampai pada suatu ketika, sebuah robot dengan nama scout 22 tertembak oleh Rudal dan bagian dadanya meleleh sehingga batere dan board CPUnya menyatu dan rusak. Kerusahakan di badan robot tersebut membuatnya tidak bisa diperbaiki lagi sehingga dibuang.

Pada saat yang sama, Deon juga ingin membuat robot yang lebih manusiawi, bukan hanya kuat di medan perang, tapi juga robot yang bisa "sadar" seperti manusia. Robot ideal bagi dia adalah robot yang punya perasaan, bisa membaca dan programnya terus berkembang seperti bayi yang berubah menjadi anak anak dan dewasa. Sayangnya ide dari deon tidak disetujui direktur karena tidak memberi keuntungan bagi perusahaan. Akhirnya, deon berusaha mengetes program AInya di robot scout 22 yang tadi dibuang perusahaan. Saat melakukan test, dia disergap oleh para gerombolan bandit narkoba. Para bandit ini tahu deon adalah otak dibalik robot polisi yang menghancurkan bisnis mereka. Saat deon mau dibunuh karena tidak mau kerjasama, salah satu bandit menemukan robot scout22 yang sudah di potong potong, mereka meminta deon merakit robot tersebut kembali dan membantu mereka melakukan permapokan. Deon setuju untuk merakit robot scout22 dengan menggunakan program AI yang baru. Robot tadi sukses namun karena batere hanya bertahan 7 hari, robot tersebut akan mati sendiri dalam 7 hari. Saat AI di upload ke scout 22, scout 22 bertingkah seperti anak kecil,Deon bilang bawah robot tadi perlu beradaptasi dan belajar, karena tingkah robot tersebut lucu, maka dia diberi nama chapiie, (plesetan dari Happy). Bagaimana kisah chappie selanjutnya? apakah dia menjadi robot penjahat atau menjadi robot yang baik? anda bisa saksikan sendiri filmnya !


Thema yang diangkat
Sutradara dari Chappie adalah Neill Blomkamp yang juga sutradara film District 9 dan Elysium. Thema kesenjangan sosial, srata social, perbedaan ras, africa selatan serta isu kulit hitam adalah thema inti dari film ini. Jika anda perhatikan, film district 9 dan elysium juga mengambil thema yang sama.

Chappie adalah robot yang berbeda dengan yang lain. Robot chappie tersisihkan, berwarna hitam dan berbeda dengan robot lainnya. Film ini juga seakan akan menyampaikan pesan bahwa bukan masalah Ras yang membuat seseorang menjadi jahat, namun masalah Latar belakang dan lingkunganlah yang membuat seseorang melakukan tindak kejahatan. Di film ini contohnya chappie diajarin merampok dan membunuh oleh para gangster. Chappie sendiri pada awalnya adalah baik, namun lingkunganlah yang membuat dia dianggap sebagai robot jahat. pesan moral di chappie adalah hanya karena anda berkulit hitam( berbeda) bukan berarti anda adalah orang jahat. Neill berusaha menghilangkan stigma negatif didunia barat yang sering mengidentikan warga kulit hitam sebagai orang jahat, kriminal dan gangter. Itulah mengapa penjahat di film ini justru semua berkulit putih.


Kemiripan dengan film lain 
Dilihat dari sisi robotnya, Film ini mirip dengan film I, Robot yang dibintangi will smith. Perbedaan mendasarnya, Di film I robot, robot sadar bahwa dirinya di perbudak manusia, maka mereka berusaha melawan manusia. Chappie tidak seperti I, Robot, namun lebih tepat sebagai robot yang ingin mempertahankan hidupnya.


Kemiripan dalam desain robot. 
Jika saya mau jujur, desain robot di film ini sangat mirip dengan Wall-e ataupun Robocop. Ada sebuah robot di rumah Doen yang dari sisi fisiknya sangat mirip dengan Wall-E.  Robot Moose punya vincent (saingan deon) juga mempunyai desain yang sangat mirip dengan musuh robocop Droid series 209. Desain dari Scout 22 (Chappie) juga dari sisi fisik meniru alien di district 9. Dari sini tampak sutradara dan teamnya kurang orisinil dari sisi desain.


Kritik lain
Kritik lain untuk film ini adalah nama dari Deon Wilson yang diperankan oleh dev patel (pemeran film slumdog milionare). Kenapa namanya harus deon, akan lebih bagus namanya tetap patel atau nama khas india lainnya mengingat themanya adalah ras dan kesenjangan social?

Selain itu, adegan cara moose membunuh  penjahat juga sangat sadis karena memotong badan penjahat jadi dua. Hal lain yang saya kritisi adalah sang sutradara menganggap bahwa Roh itu tidak ada, roh adalah data "kesadaran" yang bisa dipindah ke tempat lain. Makanya di film ini, *SPOILER* kesadaran DEON juga bisa di transfer kerobot.  saya tidak tahu latar belakang sang sutradara, namun pandangan ingin hidup selamanya itu pandangan atheis yang sebenarnya bertentangan dengan agama.Di agama sudah dijelaskan bahwa setiap yang bernyawa pasti Mati.

Terlepas dari kritik dan kekurangn film, Chappie adalah film bagus dan cukup unik dari alur cerita. Point plus yang paling menonjol adalah thema sosial yang diangkat cukup bagus dikemas dalam Chappie. Saya memberi point 3/5 bintang.




Referensi :


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BEDAH NOVEL "BIDADARI-BIDADARI SURGA"

ARTIKEL : DESAIN GRAFIS

Kisah Cinta Kasih Dalam Cerita "Salah Asuhan"